Tim PKM Politeknik Negeri Cilacap Perkenalkan Teknologi Rak Semai di Desa Karanganyar
- Posted by Humas PNC
- Categories Berita, Pengabdian Kepada Masyarakat
- Date 17 Desember 2024
- Comments 0 comment
Cilacap, 8 Desember 2024 — Dalam upaya mendukung peningkatan kualitas bibit bawang merah, Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) Politeknik Negeri Cilacap melakukan diseminasi teknologi rak semai berbasis cahaya buatan di Desa Karanganyar, Kecamatan Adipala. Program ini merupakan hasil hibah dari Ditjen Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek yang berlangsung selama empat bulan, terhitung sejak Agustus hingga Desember 2024.
Tim yang dipimpin oleh Ardhita Fajar Pratiwi, S.T., M.Eng., bersama dengan anggota Sari Widya Utami, S.P., M.Sc., dan Galih Mustiko Aji, S.T., M.T., didukung oleh tim pendukung yang terdiri dari Budi Suryadi, A.Md., Fajar Hidayanto, S.P., M.Sc., Antik Rara, A.Md., serta Lintang Woro Hayuningsih, S.Ds., memperkenalkan teknologi inovatif untuk mengatasi berbagai kendala yang dihadapi dalam pembibitan bawang merah, seperti tingginya harga bibit, rendahnya tingkat keberhasilan pembibitan dari biji, serta kerusakan bibit akibat cuaca ekstrem.
Kegiatan diseminasi ini berlangsung di Bangsal Kelompok Tani Rejeki Lancar, yang dihadiri oleh berbagai pihak, antara lain Kepala Desa Karanganyar, Tarsono; Kepala Balai Penyuluh Pertanian Kecamatan Adipala, Rina Tri Astuti; Ketua Kelompok Tani Rejeki Lancar, Tasilan; Ketua Gapoktan Desa Karanganyar, Priyanto; serta 15 anggota kelompok tani yang berpartisipasi aktif sepanjang kegiatan.
Teknologi rak semai yang diperkenalkan dirancang dengan spesifikasi khusus. Rak ini memiliki dimensi 200 cm x 70 cm x 50 cm dan menggunakan material pipa aluminium serta Aluminium Composite Panel (ACP). Fasilitas teknologi ini meliputi lampu LED 4xT8 Tube 15 watt (kombinasi cahaya merah dan biru untuk mendukung fotosintesis), 4 unit mist maker sebagai sistem pengkabutan otomatis, dan kipas DC untuk menjaga sirkulasi udara tetap optimal. Kapasitas rak semai ini mampu menampung 6 tray dengan total 1.200 bibit bawang merah. Dengan sistem ini, kelembapan dan suhu dapat dikontrol melalui pengkabutan otomatis serta penutup rak untuk melindungi bibit dari cuaca ekstrem.
Sebanyak dua unit rak semai telah diproduksi dan diserahkan dalam program ini. Salah satu unit ditempatkan di Bangsal Kelompok Tani Rejeki Lancar, sementara unit lainnya dipasang di kediaman Ketua Kelompok Tani, Tasilan. Penggunaan teknologi ini terbukti memberikan manfaat signifikan, seperti penghematan biaya hingga 50% dibandingkan pembelian bibit umbi, mempercepat masa tanam bibit dengan kualitas unggul, serta mendorong ketahanan pangan lokal melalui peningkatan produktivitas pertanian.
Ketua Tim PKM, Ardhita, menyampaikan optimisme terhadap pemanfaatan teknologi ini. “Kami berharap inovasi rak semai ini dapat menjadi solusi bagi petani bawang merah di Desa Karanganyar. Jika berhasil, kami siap mengembangkan teknologi ini agar manfaatnya semakin luas,” ujarnya.
Ketua Kelompok Tani Rejeki Lancar, Tasilan, juga menyampaikan apresiasinya. “Teknologi ini benar-benar membantu kami. Selain menghemat biaya, kami mendapatkan pengetahuan baru yang bisa langsung diterapkan,” katanya penuh semangat.
Dalam sambutannya, Kepala Desa Karanganyar, Tarsono, memberikan apresiasi atas peran Politeknik Negeri Cilacap dalam mendukung petani melalui inovasi teknologi. Beliau berharap kolaborasi ini dapat terus berlanjut. “Sinergi antara perguruan tinggi dan petani seperti ini sangat penting. Dengan ilmu yang dibagikan, para petani bisa meningkatkan produktivitas dan pengetahuannya,” ungkapnya.
Melalui diseminasi teknologi ini, Politeknik Negeri Cilacap menunjukkan perannya sebagai perguruan tinggi vokasi yang aktif dalam penerapan teknologi untuk memecahkan permasalahan di masyarakat. Harapannya, inovasi rak semai ini dapat mendorong peningkatan kualitas pertanian lokal dan memberikan manfaat berkelanjutan bagi para petani di Desa Karanganyar. – (lntg)