Cilacap – Politeknik Negeri Cilacap menjadi tempat pelaksanaan Apel Kesiapsiagaan Bencana dan Simulasi Latihan Evakuasi menghadapi ancaman Megathrust yang diselenggarakan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Cilacap. Acara ini dihadiri oleh Pj Bupati Cilacap, M. Arief Irwanto, Deputi Penanganan Darurat BNPB, Mayjen TNI Lukmansyah, serta Kalakhar BPBD Provinsi Jawa Tengah dan para Kalak BPBD kabupaten/kota se-Jawa Tengah.

Acara yang digelar pada Kamis (05/09) pukul 10.00 WIB di halaman Gedung Utama Politeknik Negeri Cilacap ini juga dihadiri oleh Direktur Politeknik Negeri Cilacap, Riyadi Purwanto, S.T., M.Eng., beserta wakil direktur. Keikutsertaan PNC dalam menyukseskan kegiatan ini merupakan bentuk dukungan dan sinergi antara pemerintah daerah dan kampus dalam upaya mitigasi bencana.

Simulasi ini merupakan bagian dari kegiatan serentak yang juga dilaksanakan di Mentawai (Sumatera Barat), Pangandaran (Jawa Barat), dan Pandeglang (Banten). Kegiatan ini disiarkan langsung melalui kanal YouTube BNPB Indonesia dan Politeknik Negeri Cilacap.

Simulasi tersebut melibatkan 200 warga Kelurahan Tegalkamulyan yang berpartisipasi dalam latihan evakuasi mandiri untuk menghadapi ancaman gempa megathrust. Selain itu, sekitar 500 personel dari berbagai unsur pemerintah, masyarakat, dunia usaha, akademisi, dan media turut serta dalam Apel Siaga Relawan.

Kegiatan dimulai dengan Apel Kesiapsiagaan Bencana Hidrometeorologi yang diikuti oleh BPBD se-Jawa Tengah serta relawan dari berbagai lembaga dan instansi terkait. Pada kesempatan tersebut, BNPB juga menyerahkan bantuan operasional, logistik, dan peralatan kepada Pemerintah Kabupaten Cilacap, yang diberikan langsung oleh Deputi 3 Bidang Penanganan Darurat kepada Pj Bupati Cilacap. Selain itu, PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SBI) turut menyumbangkan satu unit perahu penyelamat.

Pj Bupati Cilacap, M. Arief Irwanto, menegaskan bahwa Kabupaten Cilacap merupakan salah satu wilayah yang sangat rentan terhadap ancaman tsunami. Kabupaten ini berada dekat dengan pertemuan Lempeng Indo-Australia dan Lempeng Eurasia, serta zona subduksi megathrust yang terletak sekitar 250 kilometer dari Cilacap, sehingga memiliki risiko tinggi terkena gempa bumi dan tsunami.

Pj Bupati juga menyampaikan komitmen pemerintah daerah untuk terus meningkatkan kesadaran masyarakat dan memperkuat koordinasi dengan berbagai pihak dalam upaya mitigasi bencana di masa mendatang.

Tujuan utama dari simulasi ini adalah meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap ancaman gempa bumi dan tsunami, melatih prosedur evakuasi yang tepat, serta menguji sistem komunikasi dan koordinasi antarinstansi dalam penanganan bencana. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan masyarakat semakin siap menghadapi situasi bencana dan dapat meminimalkan dampak buruk yang mungkin terjadi.