Doc Foto : Staf Desa Kalijaran, Cecep – Area Manager CSR PT Pertamina RU IV, Sudarsono – Kepala Desa Kalijaran, Abdul Aziz Mukhlis – VP Pemberdayaan Masyarakat Lingkungan dan Olahraga Pertamina, Aris Tjahyanto – Direktur Politeknik Negeri Cilacap, Perwakilan Kelompok Tani, Afrizal Abdi Musyafiq – Ketua Tim 14 Program PFSains 2022 Politeknik Negeri Cilacap, Medianto T. Hermawan – Direktrur Keuangan Pertamina Foundation, Ganjar Ndaru Ikhtiagung – Kepala P3M Politeknik Negeri Cilacap

Tim 14 Program PFSains 2022 Politeknik Negeri Cilacap menyerah terimakan TEKNOLOGI SOLAR HOME SYSTEM kepadaperwakilan petani Desa Kalijaran – Kecamatan Maos, kabupaten Cilacap pada 15 Juni 2022. Acara serah terima dihadiri oleh Aris Tjahyanto selaku Direktur Politeknik Negeri Cilacap, Sudarsono selaku Kepala Desa Kalijaran, Cecep selaku Area Manager CSR PT Pertamina RU IV, Abdul Aziz Mukhlis selaku VP Pemberdayaan Masyarakat Lingkungan dan Olahraga Pertamina, Medianto T. Hermawan selaku Direktrur Keuangan Pertamina Foundation, Ganjar Ndaru Ikhtiagung selaku Kepala P3M Politeknik Negeri Cilacap, perwakilan warga Desa Kalijaran, serta perwakilan dosen dan mahasiswa Politeknik Negeri Cilacap.

Teknologi Solar Home System dirancang oleh tim Politeknik Negeri Cilacap dan merupakan salah satu teknologi pemenang dari kompetisi inovasi teknologi berbasis EBT dari Program PFSains 2022. Kompetisi yang diadakan oleh Pertamina Foundation ini bertujuan untuk mengapresiasi para praktisi energi yang concern dalam mengembangkan dan atau menciptakan inovasi teknologi berbasis energi bersih yang dapat dijangkau oleh semua kalangan.
Secara singkat, Afrizal Abdi Musyafiq selaku ketua Tim 14 Program PFSains 2022 Politeknik Negeri Cilacap mengatakan bahwa teknologi Solar Home System ini merupakan teknologi yang dapat mengubah intensitas cahaya matahari menjadi energi listrik untuk menjalankan pompa air tanah yang digunakan sebagai pengairan. Debit air yang dapat dihasilkan dari pompa air ini mencapai 10.000 liter. Kelebihan dari teknologi ini yaitu dapat menghasilkan kualitas air yang baik serta ramah lingkungan karena air yang dihasilkan akan kembali lagi ke tanah sehingga tidak akan mengurangi pasokan air tanah. Selain itu teknologi ini juga dapat bertahan hingga 10 tahun dengan baterai yang juga dapat bertahan selama 8-10 tahun. Walau begitu teknologi ini masih memerlukan pengembangan lebih lanjut dalam hal keamanan yaitu dengan penambahan hazard system.